Pak David (44) didiagnosa kanker ginjal pada awal tahun 2015. Seluruh ginjal kirinya sudah berubah menjadi kanker yang ukuran massanya sudah lebih dari 12 cm. Penyebaran sudah terjadi di ginjal sebelah kanan dengan ukuran lesi mencapai 4 cm, secara stadium masuk stadium 4. Pak David kemudian menjalani operasi pengangkatan seluruh ginjal kirinya (nefrektomi), ginjal kanannya yang sudah muncul massa kanker tak dilakukan apa-apa. Dokternya menyarankan lanjut kemoterapi setelah menjalani operasi untuk menahan perkembangan massa di ginjal kanan dan mencegah penyebaran dan pertumbuhan kembali kanker di ginjal kirinya. Harapan massa hilang di ginjal kanannya dengan kemoterapi saja adalah kecil, sehingga ada kemungkinan ia harus menjalani operasi juga untuk mengangkat satu ginjal lagi yang tersisa dan berharap bisa mendapatkan donor ginjal untuk pencangkokan. Di tengah risiko berat yang ia hadapi akhirnya Pak David mengambil jalan alternatif dengan ECCT untuk menghindari kemoterapi maupun operasi pengangkatan satu-satunya ginjal yang tersisa dan melakukan pencangkokan. Sempat mengalami gangguan fungsi ginjal di awal-awal pemakaian alat, selanjutnya Pak David menjalani terapi ECCT secara lancar tanpa kendala dan keluhan yang berarti. Hasil CT Scan maupun MRI rutin menunjukkan tak ada pertumbuhan kembali di bekas operasi maupun penyebaran ke organ lain. Massa di ginjal kanan cenderung berubah menjadi jaringan normal dengan ukuran yang relatif tak berubah. Melewati 5 tahun dan 10 tahun dengan ECCT kondisi Pak David sangat sehat dengan aktivitas normal.

Gambar: ATAS: Hasil CT scan awal yang menunjukkan massa besar di ginjal kiri dengan ukuran lebih dari 12 cm sebelum operasi serta lesi penyebaran pada ginjal kanan, hasil MRI setelah pemakaian 1 tahun pasca operasi nefrektomi ginjal kiri yang menunjukkan tak ada rekurens maupun penyebaran dengan massa di ginjal kanan yang relatif status quo, serta hasil CT scan setelah pemakaian ECCT 5 tahun yang menunjukkan kondisi yang relatif sama; BAWAH: Gambar hasil USG ginjal kanan setelah pemakaian ECCT 10 tahun yang menunjukkan massa dengan ukuran relatif tak berubah dengan tekstur jaringan yang menyerupai jaringan normal seperti sekitarnya, serta foto pak David dalam kondisi sehat dan normal.
Karena kasusnya baru pertama kali dengan ECCT, ia menjalaninya dengan sangat hati-hati, tetapi sangat optimis meskipun belum pernah ada contoh kasus sebelumnya, mengingat berdasarkan hasil riset dan kasus-kasus sebelumnya ECCT mampu mematikan sel-sel ganas tanpa merusak sel-sel normal.
90% kanker ginjal adalah jenis renal cell carcinoma (RCC), tipe ini berawal pada saluran kecil di dalam ginjal. Kanker pada saluran umumnya terjadi ketika ada sumbatan sampah pada saluran sempit dan sumbatan tersebut mengakibatkan kerusakan pada dinding saluran yang berlangsung terus-menerus cukup lama. Kerusakan dinding saluran akan dicoba diperbaiki oleh sel-sel sehat di sekitarnya dengan cara melakukan pembelahan diri. Akan tetapi apabila kerusakan itu tak kunjung bisa diperbaiki karena sebab tertentu proses pembelahan sel sehat bisa terjadi terus-menerus, saat inilah terjadi proses “kesalahan ekspresi” protein sehingga sel berubah menjadi ganas.
Tipe renal cell carcinoma secara umum bisa disembuhkan apabila terdeteksi masih dini dan dilakukan pengobatan secara benar. Pengobatan secara umum adalah dengan operasi pengangkatan seluruh massa yang umumnya dengan pengangkatan seluruh ginjal, dilanjutkan dengan ablasi, radiasi dan atau kemoterapi untuk membersihkan sel-sel yang sisa dan masuk ke pembuluh darah atau limfa, mencegah pertumbuhan kembali (recurrence) maupun penyebaran. Kesembuhan total sehingga tak ada kemunculan kembali maupun penyebaran umumnya hanya bisa dilakukan secara medis untuk kasus dengan stadium awal (1-2). Untuk stadium 3 umumnya hanya mungkin apabila seluruh massa bisa diangkat secara bersih dan tak terjadi penyebaran. Untuk stadium 4 seperti kasus yang dialami oleh Pak David, kesembuhan total secara medis bisa dibilang tidak mungkin karena sudah menyebar ke organ lain, ke pembuluh dan dan jaringan kelenjar getah bening. Tingkat survival 5-tahun kasus kanker ginjal yang sudah menyebar ke organ jauh relatif juga rendah, 15-17% menurut data dari American Cancer Society (ACS).
Penanganan secara alternatif kasus kanker menggunakan ECCT pada dasarnya tak terkendala oleh tingkat penyebaran. Sel kanker aktif yang mengalami pembelahan diri tetap bisa dimatikan dengan medan listrik yang dihasilkan oleh perangkat alat ECCT meskipun sudah menyebar ke organ lain, jaringan pembuluh darah maupun jaringan limfa. Jangkauan medan listrik juga tidak terkendala oleh jaringan tubuh yang tak memiliki jaringan pembuluh darah besar sehingga tak mudah dijangkau oleh obat kemoterapi atau obat target seperti area rongga perut (peritoneum), jaringan limfa atau lemak (omentum), yang merupakan jaringan tubuh yang sering terjadi recurrence pada kasus kanker ginjal pasca-operasi. Medan listrik mampu menembus matriks jaringan tubuh dan mematikan sel-sel kanker yang aktif.
Hanya saja pada dasarnya terapi medan listrik dengan ECCT relatif tak berpengaruh terhadap sel-sehat termasuk sel-sel penyangga tumor. Pada kasus tumor ginjal sel-sel ganas hanya sebagian kecil yang berada pada lapisan permukaan pada lapisan pembentuk saluran pada ginjal awal, sementara bagian terbesar massa tumor adalah jaringan penyangga yang pada dasarnya merupakan sel sehat yang direkrut oleh tumor ganas, sebagian besar massa tumor adalah semacam “cangkang’ atau rumah tumor. Sel-sel ganas merespons dengan cepat terhadap terapi medan listrik ECCT, mengalami kematian dan keluar melalui urin yang sering berbusa dan berbau menyengat seperti yang dialami oleh pak David pada awal pemakaian alat ECCT. Akan tetapi karena sebagian besar massa tumor terdiri dari jaringan penyangga yang relatif tak mengalami pembelahan cepat sehingga tak terpengaruh oleh medan listrik, maka tumor secara ukuran relatif tak berubah meskipun sel-sel ganasnya mengalami kematian relatif cepat (3-6 bulan).
Pada kasus Pak David hasil CT Scan setelah 1 tahun dan setiap tahun hingga 5 tahun ukuran massa tumor relatif tak berubah, tetapi juga tak terdeteksi ada penyebaran jauh maupun pertumbuhan kembali di area pos-operasi, massa tumor tampak tak berkembang. Dari hasil USG secara periodik setelah 5 tahun hingga 10 tahun jaringan massa tumor tampak cenderung mengalami perubahan dari padat menjadi jaringan yang bercampur cairan mirip jaringan ginjal normal, proses regenerasi sel menjadi sel normal seperti pada kasus kanker yang tampak di permukaan seperti kanker payudara kemungkinan bisa terjadi juga pada kasus kanker ginjal yang dialami oleh Pak David.
Pak David sempat mengalami gangguan fungsi ginjal di awal-awal pemakaian alat, tetapi seiring berjalannya terapi fungsi ginjalnya juga kembali normal. Menurut hasil penelitian pada hewan, ECCT di samping mematikan sel ganas juga membantu memperbaiki fungsi ginjal dan liver. Melewati 5 tahun dan 10 tahun dengan ECCT kondisi Pak David sangat sehat dengan aktivitas normal. Semoga tetap sehat dan aktif (WS).